BAGAIMANA WAJAH KITA SEBENARNYA?


OLEH:NURLIYANA ABDULLAH
Wednesday Sept. 21/2016

WAJAH lama diusaha disimpan dan ketika dilihat di kaca jelas tak keruan, sedang wajah baru muncul tetapI belum jelas dan kesannya kita bertanya bagaimana sebenarnya wajah kita ini?


Apakah sang lelakinya memang perkasa, tampan dan hebat serta tangkas cepat, mantap atau yang wanitanya selalu dilukiskan rambutnya seperti mayang mengurai, alis matanya bagai lebah beriring, bibirnya bagai mekar delima, betisnya bagai padi bertelur atau lebih dari itu.

Kekadang saya sendiri sukar sangat menguraikan tentang orang kita ini tetapi bila meneliti dan melalui pengalaman terjadi di sekitar kita ini jelas salah satu ciri orang kita yang paling menonjol ialah hipokritis alias MUNAFIK.

Orang kita ada yang suka berpura-pura, lain di muka lain di belakang, merupakan sebuah ciri utama manusia kita sudah sejak sekian lama berlaku, sejak mereka dipaksa oleh kekuatan-kekuatan dari luar untuk sembunyikan apa yang sebenarnya dikehendaki, kerana takut mendapat ganjaran yang membawa bencana bagi dirinya.

Sistem feodal kita di masa lalu yang begitu menekan rakyat dan menindas segala insiatif rakyat, adalah sebuah sumber dari hipokritis yang dahsyat ini.

Kemudian datang pelbagai agama, yang meskipun datang membawa nilai-nilai yang memperkaya kehidupan jiwa bangsa kita, akan tetapi di berbagai lokasi datangnya dengan paksaan dan kekerasan, atau datang sebagai sekutu kekuasaan penjajah, maka iapun datang tidak sepenuhnya dan di mana-mana diterima sebagai unsur atau kekuatan pembebasan manusia kita.

Sesudah merdeka lalu begitu jelas penekanan-penekanan secara diam dan tersusun dan kesannya itu sakit menusuk ke dalam luati dan kita yakin suatu hari akan terjadi kemungkinan-kemungkinan yang diluar jangka kesan penindasan yang melampau sangat.

Ini sekadar catatan yang boleh kita bincangkan soal munafik dan isunya yang terbaik untuk dikatakan kita usaha pandangan kita terhadap seks, kelab-kelab , judi, rasuah dan banyak lagi dan ini memang menarik.


No comments:

Post a Comment