CORETAN DARI HATI KEHATI
NURLIYANA ABDULLAH
SABAH ini salah satu wilayah
yang harus menjadi contoh terbaik disamping Sarawak tetapi rasanya Sabah
terbaik dalam dunia dan negeri-negeri lain harus memandang ke Tanah Di Bawah Bayu
ini.
Di
Sabah ini dalam satu famili adek beradek ada yang agamanya Islam dan ada pula
christian termasuk Budhha dan ada pula tiada agama dan ini sesuatu yang cukup
biasa tetapi luar biasa bagi mereka yang bukan asal di Sabah.
Dusun,
Murut, Rungus, Brunei, Bajau yang islam agamanya dan tak islam boleh duduk satu
meja makan sama dan agama serta budaya fahaman yang tidak sama tidak penah
menjadi halangan sesama orang Sabah, malah saya perhati kasih sayang kalangan
Sabahan cukup akrap sekali/kalau ada rasa tak senang bukan kerana agama, tetapi
ISU lain. Saya bangga sekali!
Dalam
famili saya adek beradek ada yang Islam agama atas pilihan sendiri dan tiada
paksaan , malah ibu bapa saya tidak pernah membantah bila abang saya masuk
Islam dan kemudian saya menyusul dan mungkin adek-adek saya.
Ibu
ayah kata " sesudah dewasa terserah pilihan sendiri asal menjaga nama
keluarga jangan berbuat yang tak baik sebab semua agama juga mengajar
kebaikan"
Meski
saya masuk Islam dan menamakan diri saya sebagai Nurliyana, maka saya tetap
sayang adek beradek, ibu ayah saya serta famili semuanya dan apa saja masalah
tidak pernah saya abaikan sebab Nabi dan Islam sendiri mengajar kasih sayang
sesama terutama sekali ayah ibu meski tak islam agamanya.
Islam
telah banyak mengajar saya tentang kebaikan dan dalam agama kristian juga
banyak mengajar kebaikan cuma kepercayaan itu hak diri sendiri tak siapa boleh
pertikai dan menyalahkan sesama, makanya kita harus saling hormat menghormat
sesama tanpa memilih apa agama, bangsa, fahaman dan budaya.
Lihatlah
tujuh tahun lalu bagaimana wajah saya dan sesudah/bermula 4 tahun lalu saya
merasa ada perubahan yang ketara kerana dulu saya tidak yakin diri saya sendiri
tetapi sekarang saya menjadi yakin dan percaya bila saya bertindak untuk
melakukan sesuatu dengan penuh hati2.
Terima
kasih kawan-kawan yang selalu memberikan
nasihat dan teguran, juga ustaz yang mengajar saya dan akan terus belajar dan
belajar.
Meskipun
saya bernama Nurliyana, saya sama sekali tidak mahu kehilangan teman-teman dulu yang baik dan mudah-mudahan semuanya dalam keadaan yang baik serta
berbahagia.
No comments:
Post a Comment