KATA-KATA YANG BERBELIT ( rata-rata perut boroi semacam ular sawah)

Tuesday February 02.2016

OLEH: ISMAILY BUNGSU
www.sabahinsider14.blogspot.com

KEKADANG  menonton Malaysiaku seolah seperti melihat filem Tamil atau filem barat yang banyak sangat pembohongan kesan teknik dan teknik itulah yang diguna oleh kaum politikus kita untuk menutup segala tong tahi agar tidak kedapatan/ketahuan oleh rakyat jelata.

Dikoreknya satu lubang dan lalu ditutupnya dan korek lagi sedang di belakang ramai sangat semacam babi-babi  hutan yang siap menyondol siapa saja bakal menghentam dan untuk kuatkan sondolan itu, lalu dicipta segala macam akta.
begitulah.

Suatu waktu dijelaskan dana di bank singapura ditahan dan kemudian dikatakan arab menderma/yang aneh pendermanya itu sudah jauh di dalam tanah dan kelihatannya memang aneh.

Raja Arab meninggal di bulan januari sedang zahid ketemu di bulan ogos dan kelihatannya semacam main wayang yang dikira semua orang bodoh dan kemudian tiba-tiba  penguam negara kata jangan bangkit isu dana arab tua itu sebab sudah dikembalikan.

Lalu tiba-tiba  muncul pula dana 1MDB rm16 bilion dibekukan di Swiss Bank. Kenapa di swiss bank? harta siapa di sana? begitu kaya pemimpin kita ini disimpannya di Swiss Bank agar tiada siapa bisa tahu, tetapi Allah itu adil, lalu terbongkar yang swiss bank bekukan dana itu sebab didapati wang haram.

Itu yang kita tahu kesan Tuhan bantu dan barangkali pasti banyak lagi pemimpin kita yang pernah duduki kerusi PM/Menteri besar dan Ketua Menteri punya harta menimbun di Swiss Bank dan bank-bank lain.

Kalaulah begini kelakuan dan perangai pemimpin kita, maka ramalan muflis itu tetap bakal kita hadapi dan kalau tidakpun hidup kita bak ulat dalam batu. Memang hidup tetapi menderita mengharap nasib semata.

Allah maha adil dan suatu waktu akan terbongkar semua perkara dan itu sebab mereka khuatir sebab kalau UMNO tersungkur, segala tong tahi akan menyebar di jalanan dan akan kelihatan di depan mata, bukan saja itu mereka akan duduki jawatan menteri di negara yang namanya sungai buloh.


No comments:

Post a Comment