Monday June 06/2016
KARYA: ISMAILY BUNGSU
www.sabahinsider14.blogspot.com
APA saja yang kita cari lewat
hidup yang hanya sebentar ini? kita himpunkan harta sebanyak mungkin tanpa
peduli hak siapa, lalu apakah kita tidak pernah memikirkan harta itu bakal
jatuh di pundak kita bak gunung yang berhamburan di hari kiamat nanti?
Kenapa
saja mulut kita ini begitu bebas berkata-kata dan bebas menghina tak kira
apakah ianya suami sendiri, isteri sendiri atau tetangga atau orang lain tanpa
memikir bahawa kita ini sama saja tak kira kaya miskin hina mulia bergaji
beribu berpangkat menteri dan segala macam.
Memang
kita sama duhai saudara-saudaraku dan yang membedakan kita hanyalah amal yang
kita lakukan di dunia sama ada ia perdana menteri, sultan, raja matinya sama
tidak akan dibawa harta dan pangkat yang ada di dunia.
Kekadang
berbondong-bondong kita sama pakat dan bertanya projek mana yang belum masuk ke
kantung dan isteri2 mana serta anak-anak mana yang belum punya rumah bak istana
atau mobil dibeli dari luar negeri.
Mereka
berbondong-bondong mendapatkan semuanya dengan cara apa saja meski segalanya
bukan hak dan di luar sana masih banyak lagi rakyat yang perlukan pembelaan dan
usaha untuk mengangkat mereka dari dunia miskin dan kemudian sama menikmati
anugerah Allah.
Duhai
para pemimpin harapan bangsa dan agama, lihatlah di luar sana dan pergilah ke
desa mukim ulu kampung dan pekan pasti akan dapatlah dilihat teliti wajah-wajah
mereka yang perlukan pembangun roh, roh insani yang bersatu dalam akalku. Jika
kamu bijak tentu kamu mengerti apan maksudnya ini.
Puasa
sudah berada di ambang pintu dan dalam waktu yang terdekat ini kita sama
melalui bulan ramadan dan apa saja yang terfikir dalam benak kita?
Lihat
di sana rumah-rumah mereka dirobohkan atas alasan pembangunan negara dan di
mana lagi mereka mahu berteduh kala kos sewa rumah di kota ini tidak
menjanjikan hidup yang mudah buat mereka untuk melakukan semuanya itu.
Di
Sandakan tidak lama lagi atau mungkin sudah terjadi rumah-rumah mereka
dirobohkan dan rata2 mereka itu kalangan muslim orang kita/kita orang, lalu
puasa mendatang dan raya sesudah itu, lalu bagaimanalah hidup mereka?
Di
Kudat sekitar 250 rumah hangus terbakar dan sekitar 1000 jadi mangsa tinggal
tak menentu dan diam di dewan masyarakat, lalu apa saja yang kerajaan lakukan
untuk meringankan beban mereka itu?
Sabah/Malaysia
ini memang sebuah negara yang kaya sumber alam. Ada balak, biji, emas hitam,
sawit dan segalanya dan sumber itu kalau diurus dengan baik maka 30 juta rakyat
Malaysia akan hidup dalam keadaan yang sederhana meski tidaklah semewah Negara-negara
lain yang kaya tanpa sumber alamnya kesan otak hebat tidak melanggar hukum
Allah.
Allah
begitu prihatikan kita yang lahir di sini tetapi sayang setiap lima tahun kita
memilih pemimpin dan pemimpin itu pula bukan memakmurkan rakyat sebalik
memakmurkan poket sendiri, anak bini dan sukusakat serta kroni di sekitar.
Orang
miskin terus berbaris menuju ke pejabat kementerian kebajikan dan di sana
mereka adalah yang ramai memohon bantuan miskin tegar dan sesuatu yang di luar
jangka dan Sabahan tentu kurang tahu betapa sabahan itu sebenarnya hidup dalam
kemiskinan tetapi meski demikian mereka tidaklah meminta kecuali terpaksa untuk
darah mengalir.
ngatlah
duhai saudara-saudaraku bahawa hidup kita di dunia ini hanyalah sementara dan
esok lusa atau tolat kita tak tahu bakal dijemput menghadapi yang satu, lalu
apa saja yang kita bawa untuk persembahkan kepada yang satu itu?
Kekadang
aku sendiri tidak mengerti dan untuk itu selalu saja mendiamkan diri dan kesan
diam diri itu terfikirkan juga betapa letihnya menulis sesuatu yang benar
tetapi yang kita dapat hanyalah kata-kata yang rasanya berat untuk sama
diangkat.
Salam
saudara-saudaraku dan ketemu nanti dan sebelumnya dititipkan salam sayang
sesama.
No comments:
Post a Comment