OLEH: ISMAILY BUNGSU
Rabu Ogos 31/2016
KALAU di negara Indo mereka raikan hari merdeka
penuh semangat dan rata2 mereka cukup memperlihatkan jati diri kepada negara
bangsanya.
Kelihatan orang Indon bukan saja kata diucap dengan
kata-kata bersemangat penuh kesedaran tetapi merdeka itu mereka hayati jauh ke
dalam dan dilihat tingkah laku mereka jelas cukup kuat dengan jati diri dan
beda dengan bangsa kita yang hanya hebat melalui kata-kata sebalik jiwa anak
bangsa kita kosong dan tidak menghayati makna
merdeka itu.
Kenapa
jadi demikian?
Pernahkah kita berbicara tentang pejuang-pejuang yang
berusaha memerdekakan Sabah ini dari kesan penjajahan inggeris/jepun dan
kembali ke inggeris?
Apakah kita kenal yang namanya pejuang Albert Kwok,
Charles Peter, Chau Chau Kong, Kong Sze Fui, Li Tet Phui, Raja George, Panglima
Ali, Jules Stephen?
Sebelumnya Mat Salleh, Antanom, Kamunta. Mat Sator. Mat
Daud, Timus, Santara, Langkap, Gunting. Lingam dan banyak lagi? Anak bangsa
kita buta semuanya ini sebab tidak diajar atau pemimpin sendiri buta sejarah
tetapi tidak buta projek mega kayakan diri.
Lalu di zaman merdeka apakah kita benar-benar kenal siapa
Tun Mustapha, Tun Fuad dan banyak lagi?
Yang jelas bangsa kita sekarang ini hanya tahunya
mendapatkan kesenangan dan kekayaan yang orang2 terdahulu usahakan dan segera
berbondong2 merampok khazanah negara tanpa peduli mereka yang bersusah payah
memerdekakan negara.
Selalu saya lihat dan perhatikan kala menteri berucap di
padang terbuka tidak menyebut nama Tun Mustapha dan Tun Fuad, jauh menyebut
nama-nama lain yang sama berjuang memerdekakan Sabah. Hal ini cukup menyedihkan
dan yang selalu dikaitkan pemimpin yang berucap asyik mengutuk pembangkang.
Jelas para pemimpin yang ada sekarang ini tidak begitu
peduli hal merdeka dan dalam kepala mereka hanyalah mahu cepat kaya dan
bertanya projek mana yang belum masuk ke kantung anak bini, kroni dan suku
sakat mereka.
Memang mereka ini tidak berhati perut! Kalaulah Tun Mustapha
masih hidup dan Tun Fuad masih ada tentu mereka sendiri cukup berdukacita kesan
perbuatan dan tingkah laku pemimpin-pemimpin yang ada sekarang ini.
Bayangkan saja rumah Tun Mustapha yang di Tanjung Aru, t
No comments:
Post a Comment