OLEH: NURLIYANA
ABDULLAH
Khamis Ogos 2016
BERTAHUN dalam
abad kita merdeka dan Allah sendiri menganugerahi bumi kita dengan segala macam
hasil yang cukup kaya dan hebat.
Baik di daratan, lurah,
gunung bukit hingga ke perut bumi dan dasar lautan ada saja hasil bumi yang
cukup hebat dan itu tanda kasih Allah sama kita.
Tetapi
apa saja yang terjadi? Sayang sekali mereka yang kita amanahkan dengan undi
lima tahun sekali merakus segala khazanah negara kesan pemberian Allah itu dan
di situ hutan mereka botakkan menjadi padang jarang padang menekukur.
Bukit
mereka runtuhkan dan bumi mereka korek angkut segala tembaga mungkin emas dan
laut digerudi didapatkan emas hitamnya dan ringgit mereka simpan di luar negera
untuk anak bini suku sakat dan keturunan berjuta tahun nanti.
Begitulah
orang kita dan kita orang yang jenis tamak haloba tidak boleh diharap menjadi
pemimpin negara bangsa.
Mereka
itu ada antaranya bukan asal di bumi ini tetapi samalah perangai mereka semacam
Belanda minta tanah dan akhirnya merekalah bak tuan tanah kedawung yang rakus
tamak dan khianat terhadap amanah yang diberi.
Orang-orang
kita yang sama memimpin negara saling saja salah tingkah kata-katanya dan
mereka itu kalangan badut-badut yang mengampu bodek membototi atasan dengan
segala macam puji meski mereka tahu yang berkenaan adalah manusia yang
bersahabat dengan syaitan-syaitan yang
menyesatkan anak adam.
Harta
yang kamu kumpul duhai pemimpin adalah gunung-gunung yang bakal berterbangan
dan jatuh di pundak kamu sendiri seperti gambaran kala kiamat nanti.
Serentak
itu, saya siap bertanya apakah kita ini benar-benar merdeka atau merdeka itu
hanyalah permainan kata yang kala disebut indahnya bukan main sedang diri masih
dijajah?
Kita fikirlah
sendiri kala pagi ini sebagai ulaman sebelum memulakan kerja sebentar tadi.
No comments:
Post a Comment