( bicara semalam dengan seorang dia)
OLEH:
ISMAILY BUNGSU
Monday
November 21/2016
SEMALAM kami berbicara banyak hal dan dikira ada dua tiga kali
bertelefon dan setiap kali ia telefon selalu akan dia kata salam dengan
pertanyaan apa kabar dan bagaimana famili.
Itulah kata-kata yang selalu
diucapkan yang kekadang saya jadi terkalahkan dan banyak diam sebab saya ini suka mendengar apa saja yang baik-baik untuk
bahan penulisan saya.
Paling
saya terharu dan hati-hati mendengar bila ia katakan yang kita ini hidup
sementara saja dan harus punya matlamat hidup yang jelas dan disebutnya KIBLAT.
"
Kiblat itu sebenarnya tanda penyatuan kita dan kiblat itu panduan untuk kita
bersatu menuju Allah dan kerana itulah Nabi berpesan orang yang bijak ialah
mereka yang selalu ingat mati"
Katanya
dan itu terasakan bagai seorang ustaz yang memberikan kuliah kepada saya secara
direct dan berdua. terima kasih banyak!
Sebenarnya
Nabi sendiri memang berpolitik dan itu dinamakan siasah dan kesan itulah
sesudah menyebut kiblat ia sentuh pula politik atau dalam bahasa Arabnya
SIASAH.
"
Nabi memang berpolitik atau bersiasah sebab politik itu mengatur kehidupan
berlandaskan hokum-hukum yang baik untuk mengatur manusia menuju Illahi"
Katanya lagi. Terharu saya jadinya!
Lalu
ia sentuh soal politik dan katanya dalam politik juga harus ada visi dan
matlamat hidup dan visi dan matlamat itulah yang harus rakyat fahami. Ini harus
dijelaskan ke halaman rumah rakyat dan turun ke padang.
Nabi
berpolitik/bersiasah dari rakyat kepada rakyat dan kala wafatnya Nabi tidak
meninggalkan harta, rumah, kekayaan yang melimpah tetapi politik yang diamalkan
sekarang ini sama juga dari rakyat kepada rakyat dan kemudian bedanya pemimpin
pula kala tiada terus harta mereka melimpah kaya rakyat pula menderita hidup
dalam kemiskinan malah ada yang dihalau dari tanah adat yang mereka diami
berkurun lama atas alasan pembangunan.
"
Makanya selalu saya katakan rakyat harus diberikan penjelasan yang tepat dan
perjuangan politik itu harus menjurus kebaikan, jangan tamak, jangan haloba.
kenang dan bantulah orang-orang miskin
tak kira siapa baik beragama atau tidak beragama dan cara/contoh nabi bersiasah
memang baik dan harus dijadikan contoh" Katanya lagi dan saya terdiam dan
memang terdiam mendengarkan hujahnya itu.
Ya,
Allah saya bukan berhadapan dengan politikus tetapi berhadapan dengan seorang
yang tahu bicara hal agama dan kekadang bila berhujah berbicara dengan dia saya
terasakan kecil tetapi ada kalanya saya juga menghujah komen pandangannya dan
itu dia terima dengan baik.
"
Banyak komen di Whatsapp saya baca dan ada yang tidak memberikan kebaikan dan
bukan menuju kebenaran sebalik penuh dengan kebencian dan kerana itulah ada
kalanya saya meremove diri dari grup kesan bukan saja itu alasannya tetapi hand
phone saya terlalu sesak dan tidak mampu menanggung beban.." Katanya
sambil ketawa dan saya juga sama.
"
Saya membaca banyak tulisan haji dan saya perhatikan ada lojiknya dan itu sebab
saya hubungi haji meski untuk kesekian kalinya baru haji angkat dan bercakap
dengan saya" Itu kata-katanya dulu dan saya ulang-ulang minta maaf kesan
olahnya saya begitu. Sebenarnya nombor yang tidak diSAVE tak kenal ragu itu ada
untuk menjawab.
Memang
kala bicara dengan seorang dia ini saya dapatkan banyak ilmu dan saya hanya
asyik mendengar sebab mendengar itu lebih baik sebab ada ahli falsafah
mengatakan bahawa orang yang banyak mendengar itu dikatakan terdiri kalangan
mereka yang bijak sebab banyak dapat ilmu.
Lalu,
saya suka sangat diam dan banyak mendengar dan kekadang tidak suka meningkah
mereka yang jahil ilmu dan itulah juga yang dikatakan oleh Imam Shafie konon ia
tahan berhujah dengan 10 orang ilmuan tetapi tidak tahan berhujah dengan
seorang yang tidak tahu landasan ilmu dan kerana itu bila berhujah dengan yang
dimaksudkan maka piala kemenangan itu selalu saja saya serahkan saja dan
biarkan mereka menang. biar si luncai terjun dengan labu-labunya!. sesekali
mengalah itu tidak rugi bha.
Semalam
sempat juga berbicara soal fitnah dan memang fitnah di laman sosial seperti
membudaya yang meliar sangat dan kekadang saya kacau untuk membalas dan
membetulkan keadaan tetapi kesan fitnah itu bukan berpuluh, malah ratus beribu
ada yang tidak sempat saya jawab dan kekadang ada yang tidak perlu dijawab
sebab sudah cukup jelas fitnah melulu.
"
Biarlah mereka fitnah kita dan kita jangan fitnah mereka. Biarlah mereka maki
hamun kita tetapi kita jahit mulut kita jangan balas makian dan sikap nabi
jelas sahabatnya yang memaki ia tinggalkan dan alasan nabi syaitan datang
berbondong dan malaikat lari meninggalkan yang memaki " Sekali lagi seorang
dia ini bercakap soal fitnah dan setiap ada fitnah dilontarkan ia selalu sabar
dan tenang dan itu banyak mengajar saya untuk tidak gusar dan risau.
"
Sabar itu separuhnya iman" kata saya dan dia ketawa kecil dan ketawanya
bisa kubayangkan yang ia memang seorang yang menyabar dan cukup berhemah dan
kata-katanya itu boleh kita perhatikan melalui ucapan-ucapan yang ia sampaikan di mana-mana pentas terbuka.
Kekadang
bila saya menulis begini, selalu ada yang mengatakan konon saya mengampu dan
usaha pertahankan seorang dia ini tetapi itu bukan sikap saya sebab yang benar
tetap saya benarkan dan salah tetap saya katakan salah.
Kalau
memang saya ini kaki ampu sudah tentulah kala dia berjawatan saya akan tulis
dan membodek agar dapat projek cepat kaya tetapi kala masa semacam ini dia
bukan yang berkuasa dan tidak duduki kerusi menteri, maka saya mengampupun
tentu tidak dapat apa-apa dan hingga sekarang haram saya mendapat upah satu
seni banding yang di seberang menghentam seorang dia ini kesan mendapat projek
dan perut memboroi kekenyangan.
Prinsip
saya yang benar saya benarkan dan kalau seorang dia ini tidak benar maka tetap
saya tegur sebab kawan yang baik itu ialah kawan yang menegur kawan jika silap
dan yang sebenarnya bukan kawan ialah kawan yang mengIYAkan kata-kata kawan
meski kenyataan kawan itu salah dan mungkar.
Makanya
menegur penyelewengan 1MDB itu memang baik dan bukan menjatuhkan sebab di dunia
ia bisa selamat tetapi di akhir nanti siap di tanya di Mahkamah Allah dan yang
sekongkol juga akan dapat sama sebab membiarkan kemungkaran.
Yang
saya maksudkan dan semalam kami berbicara banyak hal tentulah tidak lain dan
tidak bukan dia seorang insan yang namanya DS Shafie Apdal yang sekarang duduki
kerusi Presiden Parti Warisan Sabah.
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
No comments:
Post a Comment