OLEH:
ISMAILY BUNSU
Tuesday
November 15/2016
LIMA BULAN lalu telefon saya bunyi dan saya lihat sekitar 8 kali
saya dihubungi dan biasanya nombor yang tidak saya kenal tidak akan saya angkat
sebab semacam gangguan kala saya menulis dan saya lebih suka menumpu minda
kepada bidang penulisan yang saya akrapi.
Kesan ke 9 kali barulah saya angkat dan rasa tidak sampai
hati dan bila saya angkat rupanya dia seorang Datuk Seri yang sama sekali tidak
saya sangka sebab sekitar 30 tahun tidak bercakap dan sebelumnya kami selalu
sama minum sama di kantin URUSETIA dan ketika itu dia masih pegawai ekonomi di
Kementerian Kewangan sedang saya di Kementerian Kebudayaan belia dan Sukan.
" Saya akan letak jawatan sebagai ahli UMNO minggu
depan " katanya dan itu tidak menghairan saya sebab dia digantung makna
kaki dan tangannya diikat dan mulut di sumbat.
" Sesudah kaki tangan saya diikat dan mulut disumbat
maka tentulah saya tak dapat bernafas dan jalan akhir usaha melepaskan
diri" Demikian permulaan saya mengakrapi dan dari itu kami selalu
berhubung terus dan visinya jelas lawan UMNO/BN maka itu memang visi saya sejak
dulu dan kesan sama maka saya sanggup memberikan kerjasama sebab dia sudah
sebelahi pejuang/pembangkang dan saya tidak ragu lagi dan LAWAN TATAP LAWAN.
Dia itulah seorang yang bernama DS Shafie Apdal.
Bila saya bersama DS Shafie maka mulalah saya/kami dihina
fitnah segala macam dan itu cukup saya tahu apa risikonya dan pertama dikatakan
saya ini menjaja BESI BURUK makna saya penjaja dan DS Shafie besi buruk yang
saya jaja tetapi saya tidak sedikitpun marah sebab itu sudah saya tahu bakal
terjadi.
Kemudian datang lagi fitnah konon saya pernah kerja di
Dewan Bahasa dan di sana saya melesapkan duit berjuta-juta milik DBP sedang
saya tidak pernah berkerja di sana dan itu semuanya fitnah. Memang hal ini
cukup memedihkan dan meyakitkan tetapi kesan
dorongan kawan-kawan maka itu enteng saja dihadapi malah segalanya menaikkan semangat untuk berjuang tidak peduli semua meski mati.
dorongan kawan-kawan maka itu enteng saja dihadapi malah segalanya menaikkan semangat untuk berjuang tidak peduli semua meski mati.
Lawan Tatap Lawan!
Saya sedar sangat sesudah DS tidak dalam UMNO dan
menentang kepimpinan maka di sana akan ada fitnah melebar dengan segala macam
kutukan dan tentunya saya antara orang pertama yang bakal dibunuh lunturkan
semangat untuk sama berjuang dan tindakan mereka itu silap sebab cabaran yang
mereka lakukan kian menambah semangat juang kami.
Saya kenal DS Shafie Apdal bukan baru kala dulu sama
berkerja di bangunan sama dan sering minum sama di kantin dan sembang sama cuma
setelah DS Shafie Apdal terlibat dalam politik dan saya sendiri tidak minat
politik, maka kami tidak berhubung padahal kalaulah saya GILA AMPU, maka sudah
pasti saya antara yang boleh jadi kaya raya senang lenang kesan rapat tetapi
itu bukan keinginan saya.
DS Shafie yang saya kenal sejak 30 tahun jenis yang tidak
pernah bercakap keras, malah kata-katanya sejak dulu kala bercakap susah
didengar sebab terlalu perlahan sangat dan saya kena pasang telinga betul2
untuk mendengar kata-katanya.
Sikapnya juga beda dengan teman-teman lain dan DS Shafie
seorang yang cukup berhat-hati kala bercakap dan itu yang menyebabkan saya
hormat dan jarang insan lain yang saya ketemu bersikap seperti DS Shafie yang
satu-satunya ini.
Meski sejak DS Shafie sering hubungi saya melalui
telefon, kami selalu saja tidak berkesempatan untuk ketemu sebab saya juga
jenis lain yang tidak suka mendekati DS Shafie kecuali hanya membantu melalui
penulisan yang saya akrapi.
Berulangkali kami berjanji untuk ketemu selalu saja gagal
kesan halangan-halangan yang tidak disengajakan dan ketika acara di Membakut/di
rumah anak buah saya Yussof Yusoff Mohd Said maka tiba2 DS menelefon saya yang dia di
Padang Golf Bongawan dan dia minta saya singgah di sana.
Ya, ketika saya singgah dan saya tidak melihat DS Shafie
sekitar tetapi menurut yang lain DS Shafie di dalam tandas dan saya menunggu,
lalu sebaik saja DS Shafie keluar dari tandas dan dia nampak saya, lalu saya
salam tangannya dan tiba-tiba seorang DS
Shafie Apdal ini terus memeluk saya begitu erat sekali dan katanya
bertahun-tahun tidak jumpa.
Ketika itu tanpa ketahuan kala bercermin mata hitam, air
mata saya jatuh dan saya benar-benar terharu sedang saya hanya salam tangan
tetapi seorang DS Shafie memeluk saya erat sangat. Saya terdiam tak dapat
berkata2 dan sedih rawan hiba pula.
Begitulah Nah, kesan apa yang saya katakan tentang olah
dan sikap DS Shafie yang cukup hormat orang, maka kala jumpa Mahathir ia cium
tangan Mahathir maka itu bukanlah satu kesalahan, malah itulah sikapnya sebenar
seorang DS Shafie yang hormat orang tua.
Hari ini sekitar 4 kali ia telefon saya dan berbicara
banyak hal dan antaranya kesan dia kena kritik cium tangan.
" Sedang tiap kali jumpa Tun Sakaran juga saya salam
dan cium tangannya kesan dia pakcik dan usia dan samalah macam Mahathir kesan
pemimipin/negarawan dan usia 35 tahun beza" katanya dan kata2 itu
diucapkannya dengan perlahan dan sedikit sedih kesan ramai tersilap sangka.
demikian catatan hari ini dan ini catatan yang
sekian/banyak kali terkait dunia politik. ketemu nanti dengan isu lain.
No comments:
Post a Comment