OLEH: ISMAILY BUNGSU
Monday
November 14/2016
CIUM tangan orang tua/pemimpin/ulama/
merupakan budaya bangsa kita dan bukan satu kesalahan dan itu budaya hormat
tidak bertentangan dengan cara hidup warisan bangsa kita.
Orang
Islam terutama anak-anak itu digalak mencium tangan orang tua kala ketemu dan
yang muda juga digalak mencium tangan yang lebih tua tak kira apa bangsa dan
agamanya dan ini tidak memudaratkan dan tidak salahpun.
Sejak
dulu budaya cium tangan ini tidak pernah saya tegur malah saya setuju bukan
saja kepada ibu bapa malah kepada pemimpin negara yang mendapat mandat majoriti
sebagai pemimpin tak kira apakah dia Mahathir sebagai negarawan atau Najib
sebagai pemimpin negara.
Soal
kesalahan yang ia lakukan sebagai pemimpin masa dulu atau yang ada sekarang ini
itu soal lain dan soal hormat sebagai pemimpin atau ia lebih tua banding kita
maka tidak salah malah Islam tidak pernah melarang dan tidak pernah mengajar
jangan mencium tangan.
Orang
Malaysia ini meski tidak suka tetapi tidak begitu sampai hati melakukan sesuatu
yang jahat dan yang di Sabah cukup menjaga tata susila ini dan itu sebab kala
di Penampang kelmarin DS Shafie berpelukan dengan mereka yang lebih tua meski
beda bangsa dan agama dan itu tanda hormat.
Baik
sesiapa saja ketemu Rosma dan mencium tangannnya itu sama sekali tidak salah
kalau ianya perempuan dan kalau yang lelaki mencium tangan itu beda sedikit
sebab ada batas-batasnya dari segi hukum dan itu kena tanya orang agama.
Sebalik
jika saya ketemu Mahathir dan salam saya tunduk dan hidung saya menyentuh
tangannya maka itu tidak salah sebab ia seorang tua macam ayah saya dan seorang
negarawan dan soal kesalahannya masa lalu itu bukan isunya sebab dia bukan
maksum.
Mencium
tangan pemimpin itu tidak memudaratkan negara, malah merupakan budaya
menghormati orang tua dan menghormati pemimpin kita yang menerima mandat rakyat
dan sesiapa yang ingin melakukannya, silakan dan bukan satu kesalahan.
Soal
dia melakukan kesalahan atau ada yang tidak benar dalam kepimpinannnya selama
itu soal lain dan dua perkara beda tetapi sebagai hamba Allah yang usia lebih
tua dan diangkat menjadi pemimpin secara demokrasi serta ada yang mahu
melakukan, silakan dan bukan satu kesalahan.
Yang
harus kita tumpukan ialah pemimpin yang benar-benar mahu mengangkat martabat negara dan memberikan
kemakmuran kepada negara bangsa dan bukan untuk kepentingan diri sang pemimpin.
No comments:
Post a Comment