HATI-HATI SETIAP PERKATAAN YANG DILONTARKAN

Wednesday   June 08/2016


KARYA: NURLIYANA ABDULLAH
www:sabahinsider14.blogspot.com

KELMARIN ketika memandu pulang sempat singgah di pasar ramadan di Sembulan dan memang kawasan yang saya lalui agak sesak kesan orang beli penyungkaian dan kawasan masjid orang berbondong ke mesjid Negeri.

Ketika saya di pasar ramadan itu ada yang berkata " jalan sesak ramai orang christian ikut sama membeli kuih yang dijual" dan dalam hati sambil melihat wajah yang bercakap itu rasa tidak sedap dan itu bukan alasan seharusnyac.

Sepatut ia tidak perlu sebut nama agama dan cukuplah kalau dikatakan yang bukan islam juga sama membeli kuih-muih untuk memeriahkan keadaan dan bukankah itu lagi manis dan baik didengar?

Kemudian saya ikut berbaris di satu gerai dan sebelah gerai itu juga bertungguan yang lain tetapi yang anehnya ada tetamunya yang bukan pembeli asyik bawa bercerita sang penjual dan cerita mereka MENGUMPAT yang menyebabkan layanan lambat entah air liur berjatuhan di makanan.
Di gerai yang saya ikut berbaris, penjualnya cukup baik dan ia menjual nasi penyet dan kuih2 linggang dan kata penjual nasi penyet itu bahawa nasi penyetnya memang sedap dan kemudian pembeli minta bungkuskan dua bungkus dan berkata " nanti kalau sedap saya akan datang lagi"

" Kalau sedap akan datang" jelas bahasanya itu tidak baik dan ini kena ubah dan kalau kebetulan dia tak datang kesan berurusan sampai bila-bila makna nasi penyet itu tidak sedap maksudnya.

Kan elok kalau dikatakan sekadar "Insya Allah, saya akan datang membeli nanti" dan bahasa itu rasanya cukup manis dan menyenangkan kesan kebetulan yang menjual nasi penyet itu memang bersopan santun dan nampak bersih makanannya.

Memang banyak bahasa-bahasa yang kita lontarkan meski tidak sengaja tetapi dirasa tidak baik dan saya selalu memerhatikan mereka yang berbahasa kasar jelas sikapnya juga kasar, ego dan jahat sebab kata-kata yang ia luahkan selalu saja main lepas tanpa diperhatikan dan mungkin saja ini kesan ajaran orang tua di rumah atau terikut-ikut perangai kawan-kawan  yang agak kasar.

Tentunya yang berbahasa kasar itu tidak layak berkerja di kaunter atau sebagai penyambut tetamu atau operator dan jika dilakukan juga maka pelanggan akan segera lari cukup datang sekali dan tidak akan datang lagi.

Jabatan/agensi kerajaan atau syarikat kena hati-hati  memilih pekerja agar dengan adanya pekerja yang baik hati pasti keuntungan akan berlipat ganda dan sebaliknya pasti hidup segan mati tidak mahu.
Salam ramadan hari kedua
\


No comments:

Post a Comment