OLEH: ISMAILY BUNGSU
Saturday July 16/2016
LIMA (50) puluh tahun lebih kita
lewati atas nama merdeka yang diberi oleh penjajah dan kala itu kita dijanji
mendepan ada sebuah negara yang makmur bahagia dan jalannya indah berkilatan
kala malam cahaya kelihatan ke langit terbuka.
Yang
kita bayangkan kesan hasil sumber yang melimpah allah beri tentulah di sekitar
kita indah dan sinarnya di mana-mana dan di halaman rumah anak-anak siap
bermain mesra kalangan bangsa beda agama tanpa sangsi tanpa khuatir akan pencuri.
Kala di kota kita kita
bayangkan bebas rumah-rumah tidak perlu
pagarnya besi kesan rampok pencuri tidak sudi kerana semua rakyat mewah makmur
penuh adab dan tahu harga diri serta etika hidup bersama.
Yang
kita lihat jauh dari yang disangka.lima puluh pak menteri siap tahun lebih kita
lewati dan janji-janji itu terlontar
jauh dan bertanya mana lagi harta yang belum masuk ke kantung anak bini.
Suku
sakat siap bergantian mendatangi pejabat pak menteri dan mereka adalah
perampok-perampok pencuri yang berhati
jahat setan siap mengelilingi mereka dan tanpa rasa bersalah mereka terus
menghabisi apa saja yang masih sisa.
Demikianlah
yang berlaku di depan mata dan demikianlah namanya pemimpin yang disanjung
mulia.
Kesihan
bangsaku yang namanya melayu ini, dulunya ikhlas budi dan tahu adat aturan nabi
dan agama yang dianuti dan rupanya rata-rata mereka siap membangsatkan diri dan rakyat yang
sabar rasanya sudah sampai waktu untuk menghantar mereka ke neraka.
Dalam
erti kata sebenarnya Sabah dari 13 buah negeri di MalaysIa Sabah adalah antara
negeri yang paling miskin sekali kehidupan rakyat semakin hari semakin terhimpit
ini kenyataan.
No comments:
Post a Comment