Thursday April 21/2016
*SISIPAN*
Semporna,
Tanggal 19 April 2016,
Tanggal 19 April 2016,
Ku kunjungi kau semula,
Dalam menyatu rapat ikatan,
Anak-anak sisipan.
Dalam menyatu rapat ikatan,
Anak-anak sisipan.
Anak-anak yang tidak
mengenal pembangunan,
Anak-anak yang ketinggalan zaman,
Anak-anak yang masih buta dan meraba-raba,
Tentang kehidupan,
Dengan arah yang tidak mereka tahu!
Anak-anak yang ketinggalan zaman,
Anak-anak yang masih buta dan meraba-raba,
Tentang kehidupan,
Dengan arah yang tidak mereka tahu!
Hari ini seakan laut biru,
Telah meniupkan angin,
Dan desir-desir di Pulau Bum Bum,
Atas goncangan,
Dan semboyan kejayaan,
Anak-anak kelahiran sisipan.
Telah meniupkan angin,
Dan desir-desir di Pulau Bum Bum,
Atas goncangan,
Dan semboyan kejayaan,
Anak-anak kelahiran sisipan.
50 tahun yang lalu,
Anak-anak ini Pembawa Pembangunan,
Anak-anak ini mengugat zaman,
Anak-anak ini membuka mata ,
Mengisi erti kemerdekaan ,
Tentang kehidupan,
Dengan sesuatu sumpah kejayaan.
Anak-anak ini Pembawa Pembangunan,
Anak-anak ini mengugat zaman,
Anak-anak ini membuka mata ,
Mengisi erti kemerdekaan ,
Tentang kehidupan,
Dengan sesuatu sumpah kejayaan.
Tiada lagi Lahunai,
Yang di lalui ke sekolah,
Tidak lagi berbekal ubi,
Tidak lagi sepatu dipikul di bahu,
Anak-anak sisipan ,
Anak-anak yang mengugat zaman.
Yang di lalui ke sekolah,
Tidak lagi berbekal ubi,
Tidak lagi sepatu dipikul di bahu,
Anak-anak sisipan ,
Anak-anak yang mengugat zaman.
Semuanya dalam doa
terkumpul,
Satukanlah jiwa-jiwa mereka,
Agar mereka ini,
Akan terus berjuang,
Dan menebus kekalahan,
Yang tidak pernah di rasai,
Oleh nenek-nenek mereka.
Satukanlah jiwa-jiwa mereka,
Agar mereka ini,
Akan terus berjuang,
Dan menebus kekalahan,
Yang tidak pernah di rasai,
Oleh nenek-nenek mereka.
Diatas deru ombak,
Dan angin laut,
Semoga Pulau Bum-Bum,
Sempat menjanjikan,
Lagu-lagu anak nelayan ini,
Suatu kebangkitan,
Di hati mereka,
Atas dasar cinta,
Dan penyatuan sisipan.
Dan angin laut,
Semoga Pulau Bum-Bum,
Sempat menjanjikan,
Lagu-lagu anak nelayan ini,
Suatu kebangkitan,
Di hati mereka,
Atas dasar cinta,
Dan penyatuan sisipan.
Dan aku amat rindu pada
kebisingannya,
Enjin Seagull,
Yang mendewasakan aku,
Dan menjadikan sisipan,
Sebahagian diriku dan jiwaku,
Untuk selama-lamanya.
Enjin Seagull,
Yang mendewasakan aku,
Dan menjadikan sisipan,
Sebahagian diriku dan jiwaku,
Untuk selama-lamanya.
KEMBARA MUDA,
19/4/2016,
SEMPORNA.
Note. Puisi ini saya
Deklamasikan di Reunion SRK.SISIPAN PADA 19HB APRIL 2016. DI SEAFEST HOTEL
SEMPORNA.
No comments:
Post a Comment