Sunday May 01/2016
OLEH:
NURLIYANA ABDULLAH
www.sabahinsider14.blogspot.
com
Saya memeluk Islam sekitar tiga
tahun lalu dan kenyataan dr Mahshita/menteri di Jabatan Perdana Menteri mengatakan
konon bersalam dengan yang bukan mahram itu hukumnya HARUS asal tidak ada
perasaan ghairah.
Apakah
memang begitu hukum islam yang ditentukan oleh Al Quran atau hadis nabi?
Jika
kenyataan itu benar, apakah memeggang tubuh wanita/lelaki lain yang bukan
mahram itu tidak haram asal tidak ada berahi/ghairah? memang hal ini
memeningkan!
Kita
tahu Dr. Mashitah orang beragama/tahu hukum hakam dan saya agak tersentak
membaca kenyataan itu dan itu sebab saya bertanya apakah memang itulah kenyataannya
atau ada yang memfitnah?
Paling
terkejut pula bila ia katakan ibu tunggal boleh melacur jika dalam keadaan
darurat dan ini lagi mengejutkan saya dan saya seperti kurang yakin tetapi
kenyataan ini sudah agak lama tersebar tetapi tidaklah dipedulikan.
Selama
ini saya banyak mendengar ceramah2 agama dan membaca terjemahan al Quran dan
meneliti hadis2 nabi, meski tidak semua tetapi adalah yang saya baca melalui
buku-buku agama tetapi tidak terjumpa hal-hal yang dimaksudkan itu
Barangkali
ada yang belum saya baca dan belum saya dengar ceramah2 yang mengaitkan hal
berkenaan.
Maka
kerana ianya menjadi kesangsian kepada saya yang baru mengenal islam dan
diharapkan ustaz/ustazah yang ada atau mereka yang tahu hal agama memberikan
penjelasan dan mudah-mudahan yang lain ketika membaca sama dapat ilmu.
BAHKAN menurut keyakinan lain saja, pelacuran
tetaplah dianggap sebagai aib sosial. Bagaimana Islam memandangnya?
Pelacuran dalam Agama Islam juga disebut dengan zina, zina
termasuk perbuatan dosa besar. Hal ini dapat dilihat dari urutan penyebutannya
setelah dosa musyrik dan membunuh tanpa alasan yang haq(benar), Allah
berfirman:
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta
Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan)
yang benar dan tidak berzina.” (QS. Al-Furqaan: 68).
Imam Al-Qurthubi mengomentari, “Ayat ini menunjukkan bahwa tidak
ada dosa yang lebih besar setelah kufur selain membunuh tanpa alasan yang
dibenarkan dan zina.” (lihat Ahkaamul Quran, 3/200).
Dan menurut Imam Ahmad, perbuatan dosa besar setelah membunuh
adalah zina.
Islam melarang dengan tegas perbuatan zina karana perbuatan
tersebut adalah kotor dan keji. Allah berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati
perbuatan zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk,” (QS. Al-Isra’: 32).
No comments:
Post a Comment