KITA SAMA SAJA TIADA BEZANYA ANTARA SATU DENGAN YG LAIN



OLEH: ISMAILY BUNGSU
www///sabahinsider14.blogspot.com
Friday August 05/2016

PALING saya khuatir sangat bila saya datang ke suatu lokasi dihormat berlebihan. Melayan orang ramai bukan semudah disangka kekadang tak dilayan ada yang kecil hati. Itu sebab saya lebih suka tak dikenali dan biarlah datangnya saya seperti biasa. Memang saya takut orang.

Pernah saya rasmikan satu acara kebudayaan di Dewan Masyarakat Sandakan dan ketika itu saya sengaja awal datang minum kopi o bersama driver dan sesudah itu masuk dari pintu belakang.

Penganjur dekati saya dan katanya di pintu depan ada kompang dan saya katakan saya takut bunyi kompang seperti saya dipengantinkan dan saya hanya minta pukul kompang sesudah usai saya menyampaikan ucapan tanda perasmian. Lucu!

Bila sampai di Kota Belud turun dari kereta anak pandu lalu begitu ramai kenalan yang tidak saya kenal entah siapa menyambut dan menangkap tangan saya untuk bersalaman dan ada yang mengatakan apakah saya kenal mereka atau tidak dan saya jawab memang kenal/padahal sebenarnya tidak kenal sebab saya lihat semacam orang-orang UMNO dan demi menjaga hati dan biasanya saya tanya apa kabar.

Demikian juga di kampung halaman saya bila saja bersama Datuk Seri Shafie Apdal (DSSA) datang ke sana, saya yang mendepani perjalanan lalu turun di rumah anak buah selaku pengajur ( ayah dan mertuanya Yusuf pupu saya dan mertuanya ayah yang pelihara sejak kecil hingga berkerja) dan di sana saya lihat ramai saudara mara dan teman seperjuangan.

Memang di sana rata-rata saya lihat orang UMNO yang tentu saya rasa beda sedikit. Sebenarnya saya usaha menghindar untuk mereka tahu saya ada di sana meski sebelumnya saya katakan yang saya tidak akan datang kerana sakit dan ada ramai bersalaman penganjur suruh saya duduk di depan dan duduk di depan bukan kegemaran saya dan saya memilih lokasi belakang di mana mudah untuk saya menjalankan tugas sebagai pengarah komunikasi DSSA.

Memang di sana saya lihat wajah2 baru yang tidak saya kenali dan tentu saja mereka adalah kalangan anak-anak baru yang bukan seangkatan dengan saya dan mungkin saja ada yang tidak kenal saya selain kenal nama. Saya tafsir ketika itu sekitar 4000 orang lebih.

Sebenarnya saya hanya menunggu ucapan DSSA dan ISU yang dibangkitkan untuk dijadikan bahan.

Sebelum itu saya mendengar ucapan pelbagai wakil yang saya kira cukup menarik tetapi rata2 yang diucapkan bukan isu yang dapat meruntuhkan UMNO sebab isunya yang selalu diperkatakan orang. Isu biasa dan lumrah.

Sepatut yang lokal harus mengangkat ISU-ISU tempatan di Kimanis seperti ISU tanah, isu pengangguran di Kimanis, Bongawan dan Membakut serta pembangunan yang banyak sangat terbengkalai di Membakut dan Bongawan termasuk pekan Kimanis yang semacam pekan

Hantu. Lihat bangunan SEDCO membakut yang tergendala dan berhantu.
Mereka yang lokal tidak perkatakan kes Tanah di Kimanis yang dibeli orang seseorang dan keluarga dari orang kampung dan tanah itu dijual kepada petronas yang menyebabkan yang berkenaan jadi jutawan dan kaya raya sedang dari orang kampung dijual begitu murah sekali.

Soal pengangguran dan ramai lulusan universiti dan yang "drop out" di sekolah menengah tidak punya pekerjaan dan ada yang berhijrah ke Malaya dan berkerja di sana sedang di Kimanis tidak dapat menampung apa-apa pekerjaan buat anak-anak kimanis dan ini harusnya diangkat dijadikan isu terpenting, tapi siapa saja yang boleh menyuarakan hal ini demi kepentingan anak bangsa di kawasan Kimanis?

Ada projek Pertronas Kimanis tapi sesiapa saja yang banyak sangat kerja di sana dan berapa saja orang tempatan yang mendapat peluang? Saya tidak menafikan ada tetapi ianya hanya sedikit seperti ala kadarnya saja.

Itulah masalahnya, sesudah selesai acara saya meluru pergi untuk segera pulang dan menolak minum-minum sebab tugas saya sudah dijalankan merakam peristiwa dan sebelum pulang tiba-ubah  saya ditahan oleh ramai orang yang berbaju T Shirt kuning dan ketuanya menjabat tangan saya dan memperkenalkan diri.
Di Belakangnya ada dua tiga orang senyum memandang saya dan sedikit terasakan dihormati dan itulah yang saya takuti tetapi saya salam semuanya dan di baju mereka tertulis SAPP dan ini jelas bahawa orang SAPP juga ada datang sama meraikan kehadiran DSSA di kampung halaman saya.

Terima kasih semua dan kita mesti ubah Sabah ini dan semua mesti berkerja keras untuk merubah keadaan dan kita mahu melihat Malaysia dalam keadaan aman makmur bahagia bawah Malaysia Baru dengan pemimpin yang benar-benar telus jujur amanah dan bertanggungjawab.


No comments:

Post a Comment