( dikutip dari dato seri zaienal)
OLEH: ISMAILY BUNGSU
Friday October
14/2016
ORANG Sabah biasa susah. Sejak merdeka masih banyak rumah-rumah
tanpa paip air dan mereka mandi,
cuci/basuh di sungai yang airnya ngalir tetapi selalu tercemar kesan pembalasan
akibat rakus ramak dan haloba sang pemimpin yang konon mendahulukan rakyat.
Ada yang tidak punya
api letrik, tetapi mereka masih bisa guna lampu minyak tanah tetapi minyak
tanah susahnya dapat bukan main dan kalau ada mahalnya satu macam.
Kala ke
kota jalannya masih ada bertanah merah dan kala hujan mandi lumpur dan kalau
kemarau seperti badan bersalji kuning rambut keperang-perangan tetapi untuk
sampai ke kota kena seminggu baru sampai dan mahu ketemu menteri di kata lagi
di kuala lumpur urusan negara.
Inilah
Sabahku, tanah airku yang tetap kucinta. sebut " tanah airku" hanya
retorika sedang hakikat sebenar tidak punya tanah dan tidak punya air, semuanya
milik orang lain.
Sedih
sangat dan apa saja yang bisa dilakukan selain berdoa dan menyerah meski semua
orang ada tangan untuk menentukan siapa memerintah.
No comments:
Post a Comment